Gempa yang terjadi pada pukul 19.49 WIB itu berpusat di perairan sejauh 682 kilometer sebelah barat daya Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 10 kilometer. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa itu berpotensi menimbulkan tsunami yang bisa memapar Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, dan Lampung.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta Tsunami terdeteksi di Pulau Cocos setinggi 10 cm pada pukul 21.15 WIB dan di Padang setinggi 5 cm pada pukul 21.40 WIB
Menurut dia, Posko BNPB telah menerima informasi dari BMKG bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa 7.8 SR, pada 2-3-2016 pukul 19:49:47 WIB, dinyatakan telah berakhir. BNPB menerima pencabutan peringatan tsunami pada 2-3-2016 pukul 22.34 Wib. Begitu juga, masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan tenang.
Tidak perlu takut dan kondisi aman. Posko BNPB, kata Sutopo, kini dapat berkomunikasi dengan BPBD Mentawai menggunakan radio komunikasi. Dilaporkan kondisi masyarakat aman. Masyarakat telah berada di tempat-tempat yang aman.
Masyarakat di Sikakap, Pagai Selatan, Sipora, Siberut dan Kepulauan Mentawai lain dalam kondisi aman dan mengungsi di tempat yang tinggi.
Dia menjelaskan, di daerah-daerah di pulau dan sepanjang pantai Barat Sumatera seperti Nias Selatan, Nias, Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Barat, Muko-Muko, daerah di sepanjang Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung dilaporkan aman. Tidak ada korban jiwa, kerusakan bangunan dan tsunami tidak terlihat di pantai.
BMKG Sumbar telah mencabut peringatan tsunami untuk 15 daerah sejak pukul 21.30 WIB. "Masyarakat di Kota Padang dan sebagian di pesisir barat Sumatera merespon peringatan tsunami dengan evakuasi di shelter tsunami," ujarnya.
Sebelumnya BNPB membangun beberapa shelter dan telah digunakan masyarakat evakuasi. Selain itu juga memanfaatkan atap masjid, gedung bertingkat, sekolah dan lainnya. Di beberapa tempat terjadi kepanikan, kemacetan lalu lintas karena banyak masyarakat yang membawa kendaraan bermotor.
Dengan dicabutnya peringatan tsunami maka masyarakat diminta kembali ke rumah dengan tertib. Tidak perlu takut. Yang penting selalu waspada dan mengikuti arahan aparat.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta Tsunami terdeteksi di Pulau Cocos setinggi 10 cm pada pukul 21.15 WIB dan di Padang setinggi 5 cm pada pukul 21.40 WIB
Menurut dia, Posko BNPB telah menerima informasi dari BMKG bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa 7.8 SR, pada 2-3-2016 pukul 19:49:47 WIB, dinyatakan telah berakhir. BNPB menerima pencabutan peringatan tsunami pada 2-3-2016 pukul 22.34 Wib. Begitu juga, masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan tenang.
Tidak perlu takut dan kondisi aman. Posko BNPB, kata Sutopo, kini dapat berkomunikasi dengan BPBD Mentawai menggunakan radio komunikasi. Dilaporkan kondisi masyarakat aman. Masyarakat telah berada di tempat-tempat yang aman.
Masyarakat di Sikakap, Pagai Selatan, Sipora, Siberut dan Kepulauan Mentawai lain dalam kondisi aman dan mengungsi di tempat yang tinggi.
Dia menjelaskan, di daerah-daerah di pulau dan sepanjang pantai Barat Sumatera seperti Nias Selatan, Nias, Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Barat, Muko-Muko, daerah di sepanjang Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung dilaporkan aman. Tidak ada korban jiwa, kerusakan bangunan dan tsunami tidak terlihat di pantai.
BMKG Sumbar telah mencabut peringatan tsunami untuk 15 daerah sejak pukul 21.30 WIB. "Masyarakat di Kota Padang dan sebagian di pesisir barat Sumatera merespon peringatan tsunami dengan evakuasi di shelter tsunami," ujarnya.
Sebelumnya BNPB membangun beberapa shelter dan telah digunakan masyarakat evakuasi. Selain itu juga memanfaatkan atap masjid, gedung bertingkat, sekolah dan lainnya. Di beberapa tempat terjadi kepanikan, kemacetan lalu lintas karena banyak masyarakat yang membawa kendaraan bermotor.
Dengan dicabutnya peringatan tsunami maka masyarakat diminta kembali ke rumah dengan tertib. Tidak perlu takut. Yang penting selalu waspada dan mengikuti arahan aparat.