Kita semua pasti pernah mendengar Lagu berjudul "Andai aku Gayus Tambunan". Tulisan ini bukan membahas tentang lagu tersebut melainkan akan membahas si Pencipta lagu yaitu Bona Paputungan. Ada yang menarik dari sosok seorang Bona dalam melahirkan sebuah karya musiknya yang kini digemari masyarakat. Bona Paputungan bukanlah seorang musisi besar seperti Iwan Fals atau yang lainnya, dia adalah mantan Narapidana di lembaga pemasyarakatan kelas II A Tenilo, Donggala, Sulawesi Tengah. Bona dipenjara karena terkait kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang menyebabkan ia harus mendekam di penjara 9 bulan (11 maret 2010 sampai 5 Januari 2011).
Awal mula Bona Paputungan menciptakan lagu adalah akibat kekerasan yang ia terima dalam penjara. Saat itu dia terjadi kesalahpahaman dengan salah seorang sipir penjara. Hanya gara-gara menatap wajah sipir, Bona langsung ditarik dan dipukuli salah satu petugas Lapas tersebut.
Tindakan sipir ini membuat Bona merasa dikerdilkan. Memang, katanya, napi di mata para sipir sudah seperti orang kecil, tidak dihargai. Dari situlah, Bona berpikir bahwa dia harus menciptakan karya. “Saya harus membuat lagu,” ucap Bona dalam hati saat itu. Dia pun kemudian salat malam, sembari menangis, dia terus meneguhkan hatinya untuk membuat lagu. “Selama salat itu saya berpikir harus menciptakan lagu, harus menciptakan lagu,” tegas Bona.
Setelah salat, dia pun mencari media untuk menuliskan lagu. Karena tidak ada pena dan kertas di dalam penjara. Bona pun menjadikan kertas timah bungkus rokok sebagai kertas, dan sebatang lidi sebagai penanya. Entah kenapa, malam itu dia langsung lancar menulis syair yang dia beri judul Cobaan Hidup. Bak seseorang yang curhat terhadap masalah yang menimpanya, tulisan tersebut mengalir begitu saja.
Setelah selesai, Bona pun bingung apakah inii pantasnya menjadi sajak, syair, atau lirik lagu. Setelah menulis, Bona kemudian mencoba mencari notasi (melodi) untuk lirik tersebut dengan gumaman mulutnya, dan tak disangka berjalan lancar. Malam itu juga, Bona menciptakan dua lagu lainnya yang dia beri judul Istriku Maafkan, Ibuku Maafkan Aku.
Keesokan harinya, dia mencoba membuat notasi untuk ketiga lagunya tersebut dan dia dapatkan tanpa kesulitan. Saat sedang merenung seperti itu, dia melihat salah satu sipir sedang bermain gitar dan dia pun mencoba meminjam gitar tersebut. Kemudian, dia langsung saja mencari kunci lagu dan menyanyikan lagu-lagu yang baru diciptakannya semalam. Melihat Bona menyanyi, beberapa narapidana menghampiri dan mendengarkan lagu tersebut.
Tak disangka, Bona mendapatkan sambutan luar biasa dari rekan-rekannya sesama narapidana. Bahkan,beberapa rekannya ada yang menangis mendengarkan lagu yang dinyanyikan Bona yang berjudul Ibuku Maafkan Aku
Dari situlah Bona serius membuat lagu sampai akhirnya 11 lagu berhasil ia ciptakan sendiri di penjara. Kesebelas lagu tersebut adalah: Cobaan Hidup, Isteriku Maafkan, Ibu Maafkan Aku, Markus, Kiamat, Demi Kehidupan, Ramadhan, Lebaran, Cinta Semu, Tobat, serta Curahan Anak & Isteriku.
Bonapun bertekad untuk meneruskan karyanya itu menjadi sebuah hasil yang nyata. Tekad Bona untuk membuat album lagu tidaklah mudah. Bona sempat dianggap GILA oleh beberapa Napi di Lapas itu. Informasi yang Bona peroleh untuk bisa membuat album lagu adalah harus ada minimal biaya 30 Juta rupiah. Guna mengumpulkan uang tersebut, dia pun meminta uang sumbangan kepada setiap pembesuk tahanan. Dia selalu mengutarakan idenya kepada setiap pembesuk tahanan satu persatu. Itulah sebabnya Bona sempat dicemooh sudah Gila oleh beberapa Narapidana Lapas Tenilo, Donggala, Sulawesi Tengah. Selama tiga hari bona hanya mendapat uang sebesar 80 ribu rupiah.
Bona tidak putus asa, dia mencoba kembali berusaha dengan menemui langsung Kepala Lapas (Sunarto). Dengan menenteng proposal yang dibuatnya,ia menuturkan keinginannya untuk membuat album. Namun apa yang didapat? Kepala Lapas malah menertawakan Bona, dia berkata "Ngana (kamu) ini tahanan, dipenjara mana mungkin bisa membuat album, Bisa puluhan tahun ngana di sini baru bisa dapat Rp30 juta,”sudah gila ngana!"
Di tengah keterpurukannya muncullah sebuah titik terang, seorang anggota DPRD Gorontalo dititipkan ke lapas tersebut karena tersandung kasus korupsi. Dari situlah Bona menganggap pintunya untuk membuat album mulai terbuka.
“Saya enggak kenal dengan dia, tapi dia nyamperin saya yang sedang main gitar di dalam lapas. Sambil menepuk pundak saya, dia bilang ‘sabar ya dipenjara memang cobaan hidup. Jangan sampai stres’. Saya bilang dalam hati, siapa yang stres, situ kali stres,” papar Bona.
Dia baru sadar, ternyata anggota DPRD yang dipenjara itu sudah dibisiki napi lainnya bahwa Bona gila, stress karena lama dipenjara. Tak ambil pusing, Bona pun mulai mengungkapkan rencananya untuk membuat album. Akhirnya, tersangka kasus korupsi itu mau membantunya untuk rekaman dengan menyumbangkan dana Rp7 juta. Dan uang tersebut langsung Bona gunakan untuk melakukan rekaman studio.
Setelah rekaman dia pun kembali dipusingkan dengan keinginannya membuat video klip. Dia pun membujuk rekannya sesama napi untuk meminjamkan handycam untuk melakukan syuting di dalam penjara.
Mendapatkan izin dari Kalapas, akhirnya Bona membuat video klip secara sederhana di dalam penjara, dan jadilah satu video klip sebagaimana disaksikan oleh kita di dalam Youtube. Awalnya, dia tak mau mengungkapkan dia bikin klip untuk lagu Andai Aku Jadi Gayus.
Setelah diunggah di Youtube, dan video klip membuat heboh masyarakat luas, Kepala Lapas pun kaget dan memanggil Bona. Dia kaget kenapa bisa dia membuat lagu Gayus. Akhirnya, Bona meyakinkan siap bertanggung jawab. Ahirnya pihak lembaga pemasyarakatan memberi keringanan, Bona dibebaskan tanggal 7 Oktober 2010.
Bona Paputungan menjadi sangat terkenal, sampai beberapa produser menawari Bona untuk rekaman musik, bahkan ada yang sempat menawarkan Rumah dan Mobil mewah.
Saat ini Bona Paputungan digandeng Reza Peterpan dalam meneruskan karya-karyanya untuk berkiprah di dunia musik. Semoga Album Bona Paputungan cepat muncul dan bisa kita nikmati bersama. Sukses untuk Bona Paputungan.
SEGALA SESUATU JIKA DIKERJAKAN DENGAN NIAT BAIK DAN KESUNGGUHAN PASTI MEMBUAHKAN HASIL YANG POSITIF.
Sumber: music.okezone.com
Awal mula Bona Paputungan menciptakan lagu adalah akibat kekerasan yang ia terima dalam penjara. Saat itu dia terjadi kesalahpahaman dengan salah seorang sipir penjara. Hanya gara-gara menatap wajah sipir, Bona langsung ditarik dan dipukuli salah satu petugas Lapas tersebut.
Tindakan sipir ini membuat Bona merasa dikerdilkan. Memang, katanya, napi di mata para sipir sudah seperti orang kecil, tidak dihargai. Dari situlah, Bona berpikir bahwa dia harus menciptakan karya. “Saya harus membuat lagu,” ucap Bona dalam hati saat itu. Dia pun kemudian salat malam, sembari menangis, dia terus meneguhkan hatinya untuk membuat lagu. “Selama salat itu saya berpikir harus menciptakan lagu, harus menciptakan lagu,” tegas Bona.
Setelah salat, dia pun mencari media untuk menuliskan lagu. Karena tidak ada pena dan kertas di dalam penjara. Bona pun menjadikan kertas timah bungkus rokok sebagai kertas, dan sebatang lidi sebagai penanya. Entah kenapa, malam itu dia langsung lancar menulis syair yang dia beri judul Cobaan Hidup. Bak seseorang yang curhat terhadap masalah yang menimpanya, tulisan tersebut mengalir begitu saja.
Setelah selesai, Bona pun bingung apakah inii pantasnya menjadi sajak, syair, atau lirik lagu. Setelah menulis, Bona kemudian mencoba mencari notasi (melodi) untuk lirik tersebut dengan gumaman mulutnya, dan tak disangka berjalan lancar. Malam itu juga, Bona menciptakan dua lagu lainnya yang dia beri judul Istriku Maafkan, Ibuku Maafkan Aku.
Keesokan harinya, dia mencoba membuat notasi untuk ketiga lagunya tersebut dan dia dapatkan tanpa kesulitan. Saat sedang merenung seperti itu, dia melihat salah satu sipir sedang bermain gitar dan dia pun mencoba meminjam gitar tersebut. Kemudian, dia langsung saja mencari kunci lagu dan menyanyikan lagu-lagu yang baru diciptakannya semalam. Melihat Bona menyanyi, beberapa narapidana menghampiri dan mendengarkan lagu tersebut.
Tak disangka, Bona mendapatkan sambutan luar biasa dari rekan-rekannya sesama narapidana. Bahkan,beberapa rekannya ada yang menangis mendengarkan lagu yang dinyanyikan Bona yang berjudul Ibuku Maafkan Aku
Dari situlah Bona serius membuat lagu sampai akhirnya 11 lagu berhasil ia ciptakan sendiri di penjara. Kesebelas lagu tersebut adalah: Cobaan Hidup, Isteriku Maafkan, Ibu Maafkan Aku, Markus, Kiamat, Demi Kehidupan, Ramadhan, Lebaran, Cinta Semu, Tobat, serta Curahan Anak & Isteriku.
Bonapun bertekad untuk meneruskan karyanya itu menjadi sebuah hasil yang nyata. Tekad Bona untuk membuat album lagu tidaklah mudah. Bona sempat dianggap GILA oleh beberapa Napi di Lapas itu. Informasi yang Bona peroleh untuk bisa membuat album lagu adalah harus ada minimal biaya 30 Juta rupiah. Guna mengumpulkan uang tersebut, dia pun meminta uang sumbangan kepada setiap pembesuk tahanan. Dia selalu mengutarakan idenya kepada setiap pembesuk tahanan satu persatu. Itulah sebabnya Bona sempat dicemooh sudah Gila oleh beberapa Narapidana Lapas Tenilo, Donggala, Sulawesi Tengah. Selama tiga hari bona hanya mendapat uang sebesar 80 ribu rupiah.
Bona tidak putus asa, dia mencoba kembali berusaha dengan menemui langsung Kepala Lapas (Sunarto). Dengan menenteng proposal yang dibuatnya,ia menuturkan keinginannya untuk membuat album. Namun apa yang didapat? Kepala Lapas malah menertawakan Bona, dia berkata "Ngana (kamu) ini tahanan, dipenjara mana mungkin bisa membuat album, Bisa puluhan tahun ngana di sini baru bisa dapat Rp30 juta,”sudah gila ngana!"
Di tengah keterpurukannya muncullah sebuah titik terang, seorang anggota DPRD Gorontalo dititipkan ke lapas tersebut karena tersandung kasus korupsi. Dari situlah Bona menganggap pintunya untuk membuat album mulai terbuka.
“Saya enggak kenal dengan dia, tapi dia nyamperin saya yang sedang main gitar di dalam lapas. Sambil menepuk pundak saya, dia bilang ‘sabar ya dipenjara memang cobaan hidup. Jangan sampai stres’. Saya bilang dalam hati, siapa yang stres, situ kali stres,” papar Bona.
Dia baru sadar, ternyata anggota DPRD yang dipenjara itu sudah dibisiki napi lainnya bahwa Bona gila, stress karena lama dipenjara. Tak ambil pusing, Bona pun mulai mengungkapkan rencananya untuk membuat album. Akhirnya, tersangka kasus korupsi itu mau membantunya untuk rekaman dengan menyumbangkan dana Rp7 juta. Dan uang tersebut langsung Bona gunakan untuk melakukan rekaman studio.
Setelah rekaman dia pun kembali dipusingkan dengan keinginannya membuat video klip. Dia pun membujuk rekannya sesama napi untuk meminjamkan handycam untuk melakukan syuting di dalam penjara.
Mendapatkan izin dari Kalapas, akhirnya Bona membuat video klip secara sederhana di dalam penjara, dan jadilah satu video klip sebagaimana disaksikan oleh kita di dalam Youtube. Awalnya, dia tak mau mengungkapkan dia bikin klip untuk lagu Andai Aku Jadi Gayus.
Setelah diunggah di Youtube, dan video klip membuat heboh masyarakat luas, Kepala Lapas pun kaget dan memanggil Bona. Dia kaget kenapa bisa dia membuat lagu Gayus. Akhirnya, Bona meyakinkan siap bertanggung jawab. Ahirnya pihak lembaga pemasyarakatan memberi keringanan, Bona dibebaskan tanggal 7 Oktober 2010.
Bona Paputungan/Courtesy: okezone.com |
Bona Paputungan menjadi sangat terkenal, sampai beberapa produser menawari Bona untuk rekaman musik, bahkan ada yang sempat menawarkan Rumah dan Mobil mewah.
Saat ini Bona Paputungan digandeng Reza Peterpan dalam meneruskan karya-karyanya untuk berkiprah di dunia musik. Semoga Album Bona Paputungan cepat muncul dan bisa kita nikmati bersama. Sukses untuk Bona Paputungan.
SEGALA SESUATU JIKA DIKERJAKAN DENGAN NIAT BAIK DAN KESUNGGUHAN PASTI MEMBUAHKAN HASIL YANG POSITIF.
Sumber: music.okezone.com
0 Komentar untuk "Kisah Nyata Musisi Dibalik Jeruji: Bona Paputungan"
Note: Only a member of this blog may post a comment.