Suguhan Menarik dari The Nazaruddin Show


Dari sekian kasus yang pernah ada mungkin inilah yang paling membuat saya betah nonton Sinetron!  "The Nazaruddin Show" menggebrak seluruh rating tayangan yang pernah ada di media masa saat ini, dari sekian dagelan kasus yang pernah terjadi kasus si Udin inilah yang paling bayak menyedot perhatian bahkan sampai luar negeri.

Bagaimana tidak, sejak menjadi tersangka utama korupsi Nazaruddin sukses membuat alur cerita yang memacu adrenalin orang-orang yang menyimak, dia mampu menghadirkan berbagai opini publik atas kasusnya dengan menyeret sejumlah nama Partai Demokrat maupun teman-temannya di Badan Anggaran DPR, Mahkamah Konstitusi bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tidak hanya itu orang No 1 di negeri ini juga ikut menjadi sasaran si Udin!

Berikut ini beberapa track alur cerita "The Nazaruddin Show" yang membuat rating kasusnya mencuat setinggi kabel antena;
  • Nazaruddin menuduh Anas Urbaningrum (Ketua Umum DPP Partai Demokrat) menerima Rp7 miliar dari proyek wisma atlet di Palembang senilai Rp200 miliar serta Rp70 miliar dari proyek Hambalang senilai Rp1,2 triliun pada tahun 2010. Dalam wawancara dengan Metro TV, Nazaruddin juga mengungkapkan Anas menerima aliran dana hingga USD20 juta untuk pemenangan dalam kongres. Tapi, semua ini dibantah Anas bahwa dirinya sama sekali tak pernah menerima uang sepeserpun dari proyek Wisma Atlet SEA Games.
  • Dalam wawancara via Skype dengan Iwan Piliang 22 Juli 2011, Nazaruddin menyebut Andi Mallarangeng (Menteri Pemuda dan Olah Raga) menerima uang Rp5 miliar yang diterima oleh Choel Mallarangeng dari proyek Hambalang.
  • Kepada Koran Tempo, Nazaruddin mengungkapkan, anggota Badan Anggaran dari PDI Perjuangan, I Wayan Koster, menerima Rp9 miliar dari proyek Hambalang. Uang itu diserahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam. Uang itu sebelumnya diberikan oleh Paul pengusaha. Dari Paul ke I Wayan Koster dan Angelina Sondakh lalu diserahkan ke Wakil Ketua Badan Anggaran dari Demokrat Mirwan Amir. Dari Mirwan diserahkan ke pemimpin Badan Anggaran dan Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah.
  • Track kepada Chandra M Hamzah Wakil Ketua KPK:  "November 2010, Chandra terima uang. Ada CCTV-nya. Chandra menerima uang proyek pengadaan baju hansip untuk pemilu. Kasusnya mau dinaikkan ke KPK. Ada seorang pengusaha yang memberi itu. Bukan saya yang berikan, pengusaha yang berikan. Ada Benny K Harman. Saya tidak percaya KPK." "Chandra terima suap dari kasus proyek baju hansip. Waktu itu kasus baju hansip mau diusut, Chandra terima itu."
  • Nazaruddin mengatakan, ada kesepakatan antara Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dengan Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah dan Deputi Penindakan KPK Ade Raharja untuk mengisolasi pengusutan kasus wisma atlet SEA Games berhenti pada penetapan Nazaruddin sebagai tersangka. Imbalannya, Chandra dan Ade menjadi pimpinan KPK jilid berikutnya apabila tidak memproses Anas, Angelina Sondakh, dan Mirwan Amir. Nazaruddin menyebut dirinya pernah bertemu Ade Raharja dan Johan Budi SP pada Januari 2010 yang juga dihadiri Wasekjen Demokrat Saan Mustopa. Ade kembali bertemu dengannya pada Juni 2010. Pada pertemuan kedua tersebut Ade ditemani penyidik KPK Roni Samtana. Wakil Ketua KPK M Jasin belakangan juga menyebut pertemuan Nazar dengan koleganya yang lain yaitu Sekjen KPK Bambang Praptono Sunu dan juga Wakil Ketua KPK Haryono Umar. Dia juga meminta Ketua KPK Busyro Muqoddas diperiksa Komite Etik yang diketuai penasihat KPK Abdullah Hehamahua karena nama Busyro pernah disebut Nazaruddin di salah satu media.
  • Sekretaris Jenderal MK Janedjri M Gaffar mengaku pernah diberi uang sebesar 120 ribu dollar Singapura oleh Nazaruddin. Nazar bereaksi dengan menyebut kesaksian itu sebagai fitnah. Dia mengancam melaporkan Janedjri ke Mabes Polri.
  • Track kepada KPK :  “Jika KPK bisa membuktikan ada aliran ke rekening saya, saya akan pulang. Bagaimana saya mau pulang, rekayasanya selalu dibuat. Saya mau tanya ke KPK, darimana KPK bisa buktikan saya terima dana. Itu hanya penjelasan dari orang yang direkayasa oleh seorang yang bernama Anas Urbaningrum. Semuanya direkayasa supaya saya dijadikan tersangka. Anas itu yang terima aliran dana dari proyek wisma atlet. Saya mau ke KPK, tapi KPK bohong semua. KPK itu permapok, saya tahu KPK itu perampok.”
Semua track Udin Show ini diperoleh selama dia dalam masa pelarian dari mulai Singapura, Vietnam, Kamboja, Spanyol, Dominika dan Kolombia. Sampai dia kembali pulang, Udin Show ini masih memberi track baru yang semakin membuat para pemirsa geleng kepala, marah, geram, bahkan tertawa terbahak-bahak!

Alur cerita The Nazaruddin Show ini semakin mengundang beragam opini pemirsa, seakan sudah menyerah dengan nada memelas udin mengirim surat kepada orang No 1 di Negera ini. berikut isi surat si Udin :
Saya mohon kepada Bapak agar segera memberikan hukuman penjara kepada saya tanpa perlu lagi mengikuti proses persidangan untuk membela hak- hak saya, bagi saya, saya rela dihukum penjara bertahun- tahun asalkan Bapak dapat berjanji Bapak akan memberikan ketenangan lahir dan bathin bagi keluarga saya, khususnya bagi istri dan anak- anak saya.
Perlu saya jelaskan bahwa istri saya adalah benar- benar seorang ibu rumah tangga yang sama sekali tidak mengetahui apapun yang berhubungan dengan kepartaian. Saya juga berjanji, saya tidak akan menceritakan apapun yang dapat merusak citra Partai Demokrat dan KPK demi kelangsungan bangsa ini.
Sangat disayangkan memang diitengah sedikit anggapan pahlawan kepadanya, Udin malah menyuguhkan tampilan dagelan yang membuat pemirsa kurang bergairah untuk mengikuti alur cerita panasnya ini. Entah bagaimana ending dari The Nazaruddin Show, yang jelas ini adalah suguhan paling menarik  dimana seorang M. Nazaruddin dengan Rp6,03 triliun menjadi daftar kelam cerita yang pernah ada di Negeri ini.
1 Komentar untuk "Suguhan Menarik dari The Nazaruddin Show"

Cuma satu kata buat si Udin "BEDEBAH!"

Note: Only a member of this blog may post a comment.