Wisata pantai menjadi primadona Indonesia yang memang dikelilingi oleh gugusan pulau-pulau nan cantik. Salah satunya Taman Nasional Wakatobi yang menjadi destinasi unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di 2012.
Nama Wakatobi berasal dari empat pulau besar yang ada disini, yaitu Pulau Wang-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada 1996, dengan total area 1,39 juta hektare, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala, dan kondisi karang, menempatkannya salah satu prioritas tertinggi konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.
Untuk mencapai Wakatobi, bisa dengan perjalanan laut dan udara. Dengan gelarnya sebagai taman laut nasional, tentu saja wisata utama di Wakatobi adalah menyelam. Apalagi, taman laut ini memiliki beragam terumbu karang dan juga spesies ikan menarik, seperti yang telah disebutkan di atas.
Di Wakatobi, kalau sudah memiliki lisensi diving maka tinggal menyewa alatnya saja, seharga Rp 150.000 hingga Rp 250.000. Bila tidak memiliki lisensi diving, tidak perlu khawatir tidak bisa melihat keindahan bawah laut Wakatobi. Pasalnya, resor-resor dan hotel di Wakatobi biasanya mempunyai dive centre yang dapat memberikan paket diving lengkap dengan alat selam dan instruktur yang akan memandu Anda di bawah laut.
Selain menyelam, wisatawan juga bisa bersantai di pantai-pantai pulau-pulau di Wakatobi yang indah atau melakukan wisata budaya ke desa-desa tradisional terdekat. Tentunya, tidak lupa ke Wakatobi harus mencoba masakan lautnya. Anda bisa mendapatkan ikan dan hewan-hewan lautnya yang bisa dimakan seperti sotong, tiram, dan teripang di pasar ikan tradisionalnya.
Untuk masalah akomodasi, juga tidak perlu dikhawatirkan, di Wakatobi sudah banyak resor, hotel, serta penginapan dengan harga yang beragam. "Namun sebaiknya, jika mau menginap lebih baik di pulau Wangi-Wangi. Sarana dan prasarananya lebih lengkap, lebih mudah juga kalau mau ke pulau-pulau lain.
Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi sumber daya alam laut yang bernilai tinggi, baik jenis dan keunikannya, dengan panorama bawah laut yang menakjubkan. Secara umum, perairan lautnya mempunyai konfigurasi dari mulai datar sampai melandai kearah laut dan beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Taman nasional ini memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km.
Masyarakat asli yang tinggal di sekitar taman nasional yaitu suku laut atau yang disebut suku Bajau. Menurut catatan China kuno dan para penjelajah Eropa, manusia berperahu mampu menjelajahi Kepulauan Merqui, Johor, Singapura, Sulawesi, dan Kepulauan Sulu. Dari keseluruhan manusia berperahu di Asia Tenggara, yang masih mempunyai kebudayaan berperahu tradisional adalah suku Bajau. Melihat kehidupan mereka sehari-hari merupakan hal menarik dan unik, terutama penyelaman ke dasar laut tanpa peralatan untuk menombak ikan.
Pulau Hoga (Resort Kaledupa), Pulau Binongko (Resort Binongko) dan Resort Tamia merupakan lokasi yang menarik dikunjungi terutama untuk kegiatan menyelam, snorkeling, wisata bahari, berenang, berkemah, dan wisata budaya.
Nama Wakatobi berasal dari empat pulau besar yang ada disini, yaitu Pulau Wang-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada 1996, dengan total area 1,39 juta hektare, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala, dan kondisi karang, menempatkannya salah satu prioritas tertinggi konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.
Untuk mencapai Wakatobi, bisa dengan perjalanan laut dan udara. Dengan gelarnya sebagai taman laut nasional, tentu saja wisata utama di Wakatobi adalah menyelam. Apalagi, taman laut ini memiliki beragam terumbu karang dan juga spesies ikan menarik, seperti yang telah disebutkan di atas.
Di Wakatobi, kalau sudah memiliki lisensi diving maka tinggal menyewa alatnya saja, seharga Rp 150.000 hingga Rp 250.000. Bila tidak memiliki lisensi diving, tidak perlu khawatir tidak bisa melihat keindahan bawah laut Wakatobi. Pasalnya, resor-resor dan hotel di Wakatobi biasanya mempunyai dive centre yang dapat memberikan paket diving lengkap dengan alat selam dan instruktur yang akan memandu Anda di bawah laut.
Selain menyelam, wisatawan juga bisa bersantai di pantai-pantai pulau-pulau di Wakatobi yang indah atau melakukan wisata budaya ke desa-desa tradisional terdekat. Tentunya, tidak lupa ke Wakatobi harus mencoba masakan lautnya. Anda bisa mendapatkan ikan dan hewan-hewan lautnya yang bisa dimakan seperti sotong, tiram, dan teripang di pasar ikan tradisionalnya.
Untuk masalah akomodasi, juga tidak perlu dikhawatirkan, di Wakatobi sudah banyak resor, hotel, serta penginapan dengan harga yang beragam. "Namun sebaiknya, jika mau menginap lebih baik di pulau Wangi-Wangi. Sarana dan prasarananya lebih lengkap, lebih mudah juga kalau mau ke pulau-pulau lain.
Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi sumber daya alam laut yang bernilai tinggi, baik jenis dan keunikannya, dengan panorama bawah laut yang menakjubkan. Secara umum, perairan lautnya mempunyai konfigurasi dari mulai datar sampai melandai kearah laut dan beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Taman nasional ini memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km.
Masyarakat asli yang tinggal di sekitar taman nasional yaitu suku laut atau yang disebut suku Bajau. Menurut catatan China kuno dan para penjelajah Eropa, manusia berperahu mampu menjelajahi Kepulauan Merqui, Johor, Singapura, Sulawesi, dan Kepulauan Sulu. Dari keseluruhan manusia berperahu di Asia Tenggara, yang masih mempunyai kebudayaan berperahu tradisional adalah suku Bajau. Melihat kehidupan mereka sehari-hari merupakan hal menarik dan unik, terutama penyelaman ke dasar laut tanpa peralatan untuk menombak ikan.
Pulau Hoga (Resort Kaledupa), Pulau Binongko (Resort Binongko) dan Resort Tamia merupakan lokasi yang menarik dikunjungi terutama untuk kegiatan menyelam, snorkeling, wisata bahari, berenang, berkemah, dan wisata budaya.
1 Komentar untuk "Surga Indah di Bawah Laut, Wakatobi"
ni laut airnya cernih banget
nice share gan..
Note: Only a member of this blog may post a comment.