Film "Arwah Goyang Karawang" memang sangat fenomenal, bukan bagus atau tidaknya alur yang disajikan dalam film yang di bintangi artis panas Julia Perez dan Dewi Persik, melainkan berbagai kontroversi yang muncul akibat pemutaran Film karya Shanker Cs ini. Dalam masa pembuatannya saja film ini sudah mempertontonkan adegan yang sama sekali kurang mendidik, dimana terjadi kasus perkelahian antar bintang pemain yang katanya mengklaim artis profesional. Adu jotos antara Juve dan persik ini dinilai banyak kalangan film sangat tidak pantas dan memalukan, bahkan ada yang menilai hanya mencari sensansi dibalik film "sampah murahan".
Setelah sepekan pemutarannya di Bioskop pada 10 Februari 2011 lalu, film ini langsung menuai protes dari berbagai kalangan, Protes keras muncul dari warga karawang Jawa Barat yang menganggap film ini menghina warga karawang dan hanya akan menimbulkan citra jelek Kabupaten Karawang. Protes pertama muncul dari Wanita Gabungan Organisasi Wanita Karawang (WGOW, kemudian diikuti oleh berbagai pihak, dari berbagai organisasi perempuan, LSM, ormas, seniman jaipong, sampai masyarakat.
Ketua LSM Lodaya Karawang, Nace Permana, melontarkan kritik kepada pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang yang mengetahui dan mengizinkan penggunaan nama “Karawang” pada judul film tersebut. Namun Pejabat setempat memberikan konfirmasi dan membantah telah memberi izin penggunaan nama, "Demi Allah saya tidak mengetahui penggunaan nama Karawang pada judul film itu" Sumpah itu disampaikan Pejabat Karawangan di depan para seniman jaipong, ormas, LSM, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan para anggota organisasi perempuan dalam pembahasan strategi penolakan peredaran film “Arwah Goyang Karawang”
Menanggapi keresahan warga karawang DPRD setempat meminta kepada pihak terkait untuk menghentikan peredaran film Arwah Goyang Karawang. Peredaran film "Arwah Goyang Karawang" harus dihentikan, karena jika dibiarkan tayang di seluruh Indonesia akan membangun citra negatif terhadap daerah Karawang, kata Wakil Ketua III DPRD setempat, Budiwanto. Masalah ini pun sudah sampaikan kepada kantor Gubernur Jawa Barat. Dalam waktu dekat, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akan segera melayangkan surat ke Lembaga Sensor Film atau LSF di Jakarta. Surat itu sebagai respon atas keberatan masyarakat Karawang atas peredaran film Arwah Goyang Karawang. Demikian dikatakan Dede Mariana, Staf Ahli Gubernur Jabar, di Bandung, Minggu (20/2).
Sementara sang Produser Shangker RS mengkonfirmasi bahwa pihaknya siap melakukan dialog untuk membahas film Arwah Goyang Karawang ditolak warga tersebut, dan memutuskan mengganti judul film ini menjadi 'Arwah Goyang Jupe-Depe' setelah bertemu dengan pihak Lembaga Sensor Film (LSF). Tetapi Pihak LSF belum memutuskan apakah Film ini dihentikan peredarannya atau cukup hanya di ganti Judul.
Setelah sepekan pemutarannya di Bioskop pada 10 Februari 2011 lalu, film ini langsung menuai protes dari berbagai kalangan, Protes keras muncul dari warga karawang Jawa Barat yang menganggap film ini menghina warga karawang dan hanya akan menimbulkan citra jelek Kabupaten Karawang. Protes pertama muncul dari Wanita Gabungan Organisasi Wanita Karawang (WGOW, kemudian diikuti oleh berbagai pihak, dari berbagai organisasi perempuan, LSM, ormas, seniman jaipong, sampai masyarakat.
Ketua LSM Lodaya Karawang, Nace Permana, melontarkan kritik kepada pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang yang mengetahui dan mengizinkan penggunaan nama “Karawang” pada judul film tersebut. Namun Pejabat setempat memberikan konfirmasi dan membantah telah memberi izin penggunaan nama, "Demi Allah saya tidak mengetahui penggunaan nama Karawang pada judul film itu" Sumpah itu disampaikan Pejabat Karawangan di depan para seniman jaipong, ormas, LSM, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan para anggota organisasi perempuan dalam pembahasan strategi penolakan peredaran film “Arwah Goyang Karawang”
Menanggapi keresahan warga karawang DPRD setempat meminta kepada pihak terkait untuk menghentikan peredaran film Arwah Goyang Karawang. Peredaran film "Arwah Goyang Karawang" harus dihentikan, karena jika dibiarkan tayang di seluruh Indonesia akan membangun citra negatif terhadap daerah Karawang, kata Wakil Ketua III DPRD setempat, Budiwanto. Masalah ini pun sudah sampaikan kepada kantor Gubernur Jawa Barat. Dalam waktu dekat, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akan segera melayangkan surat ke Lembaga Sensor Film atau LSF di Jakarta. Surat itu sebagai respon atas keberatan masyarakat Karawang atas peredaran film Arwah Goyang Karawang. Demikian dikatakan Dede Mariana, Staf Ahli Gubernur Jabar, di Bandung, Minggu (20/2).
Sementara sang Produser Shangker RS mengkonfirmasi bahwa pihaknya siap melakukan dialog untuk membahas film Arwah Goyang Karawang ditolak warga tersebut, dan memutuskan mengganti judul film ini menjadi 'Arwah Goyang Jupe-Depe' setelah bertemu dengan pihak Lembaga Sensor Film (LSF). Tetapi Pihak LSF belum memutuskan apakah Film ini dihentikan peredarannya atau cukup hanya di ganti Judul.
0 Komentar untuk "Arwah Goyang Karawang Ditolak Warga!"
Note: Only a member of this blog may post a comment.