Pemerintah serukan Boikot Media Massa!

Pemberitaan keadaan real Indonesia oleh Media massa ternyata membuat pemerintah gerah, Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengeluarkan perintah agar jajaran pemerintah memboikot media massa yang terus-menerus mengkritisi pemerintah dan menampilkan gambar-gambar kerusuhan dengan berita Indonesia sedang menuju negara gagal.

Melalui pernyataan tegas nya kepada wartawan, Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan "Ada koran dan televisi yang setiap menit dan jam memberitakan soal keburukan, sampai gambarnya diulang-ulang setiap hari lalu menyebut pemerintah gagal sehingga terjadi misleading di masyarakat. Itu kan membuat investor pada lari. Seolah-olah Indonesia ini kacau. Indonesia ini gelap. Itu yang dikatakan Indonesia katanya menuju negara gagal, boikot saja!"

“Kalau media massa setiap menit menjelekkan pemerintah terus, bisa-bisa terjadi kebakaran. Saya sarankan ke instansipemerintah, nggak usah pasang iklan di media yang demikian. Saya akan hadapi itu. Sekarang yang punya uang itu pemerintah.”

Selain itu ditegaskan bahwa seruan boikot tersebut sudah disampaikan ke sekretaris jenderal dan hubungan masyarakat di lembaga pemerintah. Selain boikot pasang iklan, dirinya juga menyerukan kepada aparat pemerintah termasuk Staf Khusus Presiden, agar tidak memenuhi undangan media tersebut ketika diminta menjadi narasumber.

Namun seruan boikot ini tidak jelas kepada media mana ditujukan, kalo memang terkait pemberitaan tentang kekerasan yang terjadi selama 2 pekan terakhir ini, seluruh media massa Indonesia memberitakan sama, kritik yang disampaikan juga hampir sama yaitu mengenai lambannya pemerintahan SBY dalam memutuskan sikap terhadap berbagai kasus di masyarakat.

Seperti semua tau, bahwa setiap ada kejadian kekerasan para pejabat-pejabat pemerintah hanya bisa mengutuk, mengecam, mengutuk dan mengecam sedangkan realisasi terhadap upaya menghentikan sangat sangat lamban. Salah satu contoh bukti, yang sedang hangat-hangatnya di Indonesia ini adalah tragedi cikeusik, semua tau akar permasalahannya itu dimana, tapi sampai sekarang belum ada tindakan tegas yang dikeluarkan pemerintah, malah menimbang-nimbang, mendengarkan dialog-dialog, mendengarkan aspirasi-aspirasi yang hanya membuat masalah berlarut-larut saja.

Sedangkan untuk masalah tema berita "Menuju Negara Gagal", memang ada beberapa media yang mengulas tajam tentang hal tersebut. Tetapi perlu ditekankan disini adalah apakah media tersebut memiliki bukti-bukti yang akurat terhadap pemberitaannya? Jika memang ya, pemerintah harus bisa menerima dengan lapang dada, jangan sekali-kali kekuasaan uang dijadikan alasan menutupi keburukan demi sebuah citra positif kepada publik.

Era reformasi dan demokrasi yang didengungkan sekarang memang sedikit merubah tampilan Media Massa di Indonesia, kebebasan pers seperti mendapat angin segar dan lepas dari kontrol pemerintah. Sementara tidak sedikit berita yang disajikan kerap kebablasan dan cenderung tidak mempertimbangkan dampak yang ditimbulkannya. Untuk itu perlu adanya pemahaman yang jernih dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi di Indonesia. Dan untuk seruan boikot terhadap media massa ini sebenarnya hanya akan memperlihatkan bagaimana mental pemerintah yang sebenarnya.

Update: Media Massa yang diancam boikot yaitu tvone.co.id (TVONE), metrotvnews.com (METRO TV), dan mediaindonesia.com (MICOM)
0 Komentar untuk "Pemerintah serukan Boikot Media Massa!"

Note: Only a member of this blog may post a comment.