Beberapa Mitos Mengenai Air Putih

Air merupakan zat alami yang menakjubkan dan kita tidak bisa hidup tanpanya. Terlebih, sebagian besar unsur kehidupan memang terbuat dari air. Maka itu, tidak mengherankan bila banyak penafsiran tentang air putih, terutama dalam hal khasiatnya tentang kesehatan.

Berikutt ini adalah beberapa mitos dan fakta tentang air putih yang selama ini beredar di masyarakat:

Minum 8 Gelas/hari

Kita harus minum 8 gelas air putih sehari untuk menghindari dehidrasi. Ini mungkin merupakan salah satu hal kurang tepat yang paling dipercaya tentang konsumsi air. Tips itu tentunya banyak dilontarkan banyak produsen minuman air kemasan.

Memang benar, tubuh kita memerlukan cukup air setiap hari. Menurut British Dietetic Association, sebagian besar dari kita membutuhkan setara sekitar enam sampai delapan gelas cairan sehari, ingat cairan bukan air. Cairan juga bisa diperoleh dari makanan yang kita makan. Misalkan saja buah dan sayur yang 80-90 persennya terdiri dari cairan. Belum minuman lain seperti susu, teh, dan kopi. Terlebih dalam suhu panas yang menyebabkan keringat, kita perlu asupan kita untuk menebus cairan yang keluar. Tubuh kita juga mampu dengan sangat baik mengatur kadar airn. Tubuh akan menyingkirkan kelebihan air melalui keringat dan urine dan ketika kekuarangan, kita pun akan merasa haus.

Air mengandung kafein menyebabkan dehidrasi

Mitos tentang kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya bisa menyebabkan dehidrasi, belum tentu benar. Meskipun benar bahwa kafein memiliki efek diuretik atau membuat Anda ingin buang air kecil, efek itu sangat ringan jika dibandingkan dengan jumlah air yang terkandung dalam minuman tersebut. Minuman-minuman itu tetap akan memberikan kontribusi atas kebutuhan tubuh akan air.

Banyak Minum = Sehat

Semakin banyak minum air, semakin sehat? Secara umum, air adalah zat nontoksin. Tetapi, jangan pula kita sampai berlebihan minum air. Dalam kasus ekstrem, minum air terlalu banyak dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh yang dikenal sebagai 'keracunan air'.

Atlet olahraga ekstrim seperti pelari maraton sudah familier dengan kondisi itu. Olahraga memang akan menyebabkan mereka berkeringat sehingga menghilangkan baik air maupun elektrolit, termasuk sodium. Tetapi jika mereka minum banyak air dalam waktu singkat tanpa mengganti elektrolit yang hilang, kadar natrium pada darah dapat berpotensi mengancam nyawa.

Air putih dalam kemasan lebih sehat

Ada anggapan bahwa air botol kemasan lebih aman dan sehat untuk di konsumsi. Air keran yang masak sebenarnya sudah sesuai dengan standar kesehatan dan persyaratan keselamatan. Dan, ini pun terus-menerus diuji sehingga dinilai aman untuk diminum. Adapun air minum kemasan sering kali berasal dari sumber yang sama persis seperti air keran.

Banyak air kemasan bahkan memiliki standar keselamatan lebih rendah daripada air keran. Belum lagi harganya yang lebih mahal karena harus menyertakan sumber daya, pengiriman, dan penjualan. Minum air keran yang masak sebenarnya taka pa. Karena selain aman, juga murah, dan didapat dengan cara yang paling ramah lingkungan.

Air putih menurunkan berat badan

Sebenarnya hal ini ada benarnya. Kita lihat mitos yang pertama di atas, minum air yang bebas kalori dan bebas gula merupakan cara yang lebih baik untuk mendapatkan asupan cairan harian kita daripada meneguk minuman manis dan tinggi kalori seperti minuman ringan.

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa minum setengah liter air sebelum makan dapat membantu Anda makan lebih sedikit. Tapi kunci di sini adalah bahwa kita sebenarnya perlu makan lebih sedikit, karena air itu sendiri tidak mengurangi lemak dalam tubuh.
0 Komentar untuk "Beberapa Mitos Mengenai Air Putih"

Note: Only a member of this blog may post a comment.