Sebuah tim ilmuwan internasional berhasil mengotopsi kerangka berusia lebih dari 700 tahun, serta menemukan virus mematikan. Ini pertama kalinya para ilmuwan mampu menyelidiki genom direkonstruksi dari patogen yang berusia lebih dari 100 tahun. Penelitian itu diharapkan dapat menyebabkan pemahaman yang lebih baik terhadap penyakit menular modern.
Mereka menemukan, Rabu (13/10), bahwa varian tertentu dari bakteri Yersinia pestis bertanggung jawab atas wabah yang telah membunuh 50 juta orang Eropa antara 1347 dan 1351.
Hendrik Poinar dari Universitas McMaster, Canada, mengatakan, "data genom menunjukkan bahwa strain bakteri atau varian merupakan nenek moyang dari semua malapetaka modern yang kita miliki saat ini di seluruh dunia".
Setiap wabah di seluruh dunia saat ini berasal dari keturunan wabah abad pertengahan. "Dengan pemahaman yang lebih baik dari evolusi patogen yang mematikan ini , kita memasuki era baru penelitian penyakit menular."
"Kami menemukan bahwa dalam 660 tahun evolusi sebagai patogen manusia, ada perubahan yang relatif sedikit dalam genom organisme kuno. Tapi perubahan-perubahan betapa pun kecilnya mungkin atau tidak mungkin dalam peningkatan virulensi yang memporak-porandakan porak-poranda Eropa, "kata Poinar.
Para peneilti menganalisa sisa-sisa kerangka dari korban yang terkubur di Timur Smithfield di London, Inggris. Dengan penargetan spesimen dari kerangka gigi lima mayat tersebut, peneliti mampu mengekstrak, memurnikan dan memperkaya informasi khusus untuk DNA patogen.
Ternyata sampai saat ini dari suatu waktu antara abad 12 dan 13, menunjukkan bahwa wabah sebelumnya seperti wabah Justinian abad keenam diduga disebabkan oleh patogen yang sama. Selain itu, mereka menemukan keturunan langsung dari wabah pes Smithfield masih ada. Wabah itu dulu menewaskan dua ribu orang setiap tahun.Pada penelitian selanjutnya, peneliti juga berencana untuk menentukan mengapa genom-genom itu sangat mematikan.
Sumber: liputan6.com
Mereka menemukan, Rabu (13/10), bahwa varian tertentu dari bakteri Yersinia pestis bertanggung jawab atas wabah yang telah membunuh 50 juta orang Eropa antara 1347 dan 1351.
Hendrik Poinar dari Universitas McMaster, Canada, mengatakan, "data genom menunjukkan bahwa strain bakteri atau varian merupakan nenek moyang dari semua malapetaka modern yang kita miliki saat ini di seluruh dunia".
Setiap wabah di seluruh dunia saat ini berasal dari keturunan wabah abad pertengahan. "Dengan pemahaman yang lebih baik dari evolusi patogen yang mematikan ini , kita memasuki era baru penelitian penyakit menular."
"Kami menemukan bahwa dalam 660 tahun evolusi sebagai patogen manusia, ada perubahan yang relatif sedikit dalam genom organisme kuno. Tapi perubahan-perubahan betapa pun kecilnya mungkin atau tidak mungkin dalam peningkatan virulensi yang memporak-porandakan porak-poranda Eropa, "kata Poinar.
Para peneilti menganalisa sisa-sisa kerangka dari korban yang terkubur di Timur Smithfield di London, Inggris. Dengan penargetan spesimen dari kerangka gigi lima mayat tersebut, peneliti mampu mengekstrak, memurnikan dan memperkaya informasi khusus untuk DNA patogen.
Ternyata sampai saat ini dari suatu waktu antara abad 12 dan 13, menunjukkan bahwa wabah sebelumnya seperti wabah Justinian abad keenam diduga disebabkan oleh patogen yang sama. Selain itu, mereka menemukan keturunan langsung dari wabah pes Smithfield masih ada. Wabah itu dulu menewaskan dua ribu orang setiap tahun.Pada penelitian selanjutnya, peneliti juga berencana untuk menentukan mengapa genom-genom itu sangat mematikan.
Sumber: liputan6.com
0 Komentar untuk "Nenek Moyang Virus Mematikan Ditemukan"
Note: Only a member of this blog may post a comment.