Putri Tunarungu Dunia dari Indonesia

Meskipun Miss Deaf World 2011 tidak seheboh Miss Universe atau PPI (Pemilihan Puteri Indonesia), tapi ada prestasi yang membanggakan yang mungkin tidak semua orang tau. Seorang gadis tunarungu bernama Dian Inggrawati sudah berhasil meraih prestasi di sebuah ajang kecantikan dunia untuk Indonesia.

Gadis 27 tahun ini baru saja memenangi posisi ketiga (runner upII) dalam kontes Miss Deaf World 2011 di Praha, Republik Ceko,yang dihelat pada 1-11 Juli lalu. Sementara, gelar Miss Deaf World 2011diraih oleh Ilaria Galbusera dari Italia. Dalam kontes kecantikan yang sudah digelar selama 11 kali ini, Dian harus bersaing dengan 38 perempuan cantik dari berbagai negara, mulai Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Brasil,hingga Jepang. Di ajang tersebut,gadis bertinggi badan 160 cm ini berhasil memikat juri dengan tari Betawi Lenggang Nyai yang dibawakannya di ajang unjuk bakat.

Penampilannya semakin menarik karena di akhir tariannya, Dian membentangkan sebuah kertas bertuliskan, ”Deaf, No Problem” (Tuli, Bukan Masalah).Gaun batik yang indah dan megah yang dipakainya juga membuatnya terlihat semakin menonjol di antara peserta lainnya yang kebanyakan menggunakan gaun malam internasional. ”Aku tidak menyangka akan menang. Tujuan utama aku ke sana hanya cari pengalaman,” kata Dian sambil menerangkan penilaian juri yang berdasarkan tampilan di panggung, bakat,sopan santun,dan keramah-tamahan.

Tak mudah bagi lulusan Desain Komunikasi Visual dari UPI YAI ini untuk mengikuti Miss Deaf World 2011. Tanpa bantuan sponsor, dia dan ibunya, disertai satu orang pendamping, nekat berangkat dengan biaya sendiri, ditambah akomodasi dari panitia penyelenggara kontes. Namun, dengan kelebihan yang dimilikinya, gadis yang sudah mengoleksi 400 piala ini yakin betul akan mendapatkan sesuatu yang baik di ajang tersebut.

Setelah mendapat posisi ketiga di Miss Deaf World 2011, alumnus SLB Pangudi Luhur dan SMK Santa Maria ini ingin lebih banyak berkontribusi untuk pengembangan aktivitas para penyandang tunarungu. Dia aktif di organisasi tunarungu Yayasan Sehat Jiwa Raga (Sehjira) serta rajin menjadi motivator untuk membangkitkan semangat orangorang yang juga memiliki kondisi yang sama dengannya.Saat bertemu SINDO kemarin, Dian tengah asyik mengikuti kegiatan workshop pembuatan batik ikat celup bersama anakanak difabel (penyandang tuna rungu, tunanetra, tunagrahita, dan autis) yang diadakan oleh komunitas Rotary Jakarta Batavia dan Love Our Heritage di MuseumTekstil, Jakarta Barat.

”Aku selalu bilang ke teman- teman, kita harus bisa kembangkan bakat kita. Cari tahu kelebihan kita. Ikut kegiatan atau lomba apa pun yang kalian suka.Dari situ kita akan tahu bakat kita, tambah ilmu,pengalaman,dan tambah percaya diri,”sebut Dian seperti yang dikutip oleh okezone.

Sumber: koran sindo via okezone
0 Komentar untuk "Putri Tunarungu Dunia dari Indonesia"

Note: Only a member of this blog may post a comment.