Kematian tidak serta merta menghentikan segala proses biologis dalam tubuh. Beberapa fungsi tubuh terus bekerja selama beberapa menit, jam, hari, bahkan berminggu-minggu setelah kematian. Proses-proses biologis yang masih berlangsung setelah meninggal antara lain:
1. Pertumbuhan kuku dan rambut
Tubuh tidak memproduksi rambut dan jaringan kuku lagi setelah kematian, namun kedua hal ini nampak 'tumbuh' berhari-hari setelah kematian. Yang sebenarnya terjadi adalah kulit kehilangan kelembaban dan menyusut, sehingga menyebabkan rambut dan kuku tampak lebih panjang.
2. Aktivitas otak
Salah satu efek samping teknologi modern adalah mengaburkan waktu antara hidup dan mati. Otak dapat hampir sepenuhnya mati, namun jantung masih dapat terus memompa darah.
Jika jantung berhenti sejenak, tidak ada napas, dan orang tersebut sedang sekarat, kebanyakan dokter akan mengatakan bahwa orang tersebut mati. Tetapi, otak secara teknis masih hidup selama beberapa menit berikutnya.
Sel-sel otak menghabiskan menit-menit terakhirnya untuk berebut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan agar tetap hidup hingga pada akhirnya merusak diri sendiri sampai tidak dapat diperbaiki lagi bahkan ketika jantung dihidupkan lagi.
Beberapa menit sebelum kerusakan luas terjadi, otak dapat diselamatkan dengan obat dan pada situasi yang tepat.
3. Pertumbuhan sel kulit
Kehilangan sirkulasi darah di otak dapat membunuh dalam hitungan menit, namun sel-sel lainnya tidak membutuhkan perawatan terus menerus. Sel-sel kulit yang berada pada bagian terluar tubuh dapat mendapat semua yang diperlukan untuk bertahan hidup melalui osmosis dapat tetap hidup selama berhari-hari.
4. Kencing
Mekanisme yang mengatur kencing ini sama seperti yang terlibat dalam pengaturan pernapasan dan detak jantung. Salah satu alasan mengapa orang cenderung pipis tanpa disadari jika sedang mabuk adalah karena bagian otak yang mengatur otot katup kandung kemih terhambat.
Setelah kematian, otot-otot tersebut menjadi rileks dan menyebabkan orang buang air kecil.
5. Buang kotoran
Pada saat stres, tubuh membuang limbah. Pada mayat, pembuangan limbah dibantu oleh gas yang diproduksi di dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi beberapa jam setelah kematian.
Mengingat janin juga dapat buang kotoran di dalam rahim, maka buang kotoran mungkin adalah hal pertama dan terakhir yang dapat dilakukan dalam hidup.
6. Pencernaan
Manusia berbagi tubuhnya dengan beribu-ribu makhluk lain. Banyak di antaranya yang bermanfaat, contohnya bakteri di dalam usus yang tidak akan mati hanya karena tubuh mati. Banyak dari bakteri ini merupakan parasit yang sangat membantu dalam proses pencernaan.
Bakteri-bakteri ini tetap bekerja, bahkan ketika tubuh telah mati. Bakteri lainnya memakan lapisan usus dan menghasilkan gas yang berbau busuk.
7. Ereksi dan Ejakulasi
Ketika jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh, darah memenuhi bagian tubuh yang paling rendah. Terkadang orang mati berdiri dan terkadang meninggal tergeletak atau menghadap ke bawah.
Sementara itu, tidak semua otot mengalami relaksasi setelah kematian. Beberapa jenis sel-sel otot diaktifkan oleh ion kalsium. Setelah aktivasi, sel-sel mengeluarkan energi yang mengusir ion kalsium keluar dari sel.
Setelah kematian, membran sel menjadi lebih mudah ditembus kalsium dan sel-sel tidak mampu mengeluarkan banyak energi untuk mendorong ion kaslium keluar, sehingga otot akan menegang. Hal ini dapat menyebabkan ejakulasi.
8. Gerakan otot
Meskipun otak sudah mati, daerah lain dari sistem saraf mungkin masih aktif. Beberapa tenaga kesehatan tentu pernah melihat tindakan refleks yang melibatkan pengiriman sinyal saraf ke sumsum tulang belakang, bukan otak.
Sinyal saraf tersebut menyebabkan otot berkedut dan kejang setelah kematian. Beberapa orang bhahkan mengatakan telah melihat pergerakan dada yang halus setelah kematian.
9. Vokalisasi
Tubuh pada dasarnya merupakan kantung gas dan bahan-bahan pekat lain yang disangga oleh tulang. Pembusukan terjadi ketika bakteri dalam tubuh bekerja dan proporsi gas meningkat. Karena tubuh masih mengandung bakteri, gas menumpuk di dalam tubuh.
Salah satu cara pengeluaran gas adalah melalui saluran pernafasan. Semua otot menegang 3 - 12 jam setelah kematian, termasuk otot pita suara. Penegangan otot pita suara dikombinasikan pengeluaran gas tersebut menyebabkan mayat mengeluarkan suara yang menakutkan.
10. Melahirkan
Kembali pada masa-masa banyak wabah menyerang Eropa, beberapa orang perempuan meninggal saat hamil dan terkadang tidak sempat dimakamkan. Hal ini melahirkan sebuah istilah yang disebut 'kelahiran peti mati.'
Gas-gas yang menumpuk di dalam tubuh, dikombinasi dengan pelunakan daging, menyebabkan tubuh lebih mudah mengeluarkan janin. Untungnya, peristiwa ini jarang terjadi.
Sumber io9.com via detik
1. Pertumbuhan kuku dan rambut
Tubuh tidak memproduksi rambut dan jaringan kuku lagi setelah kematian, namun kedua hal ini nampak 'tumbuh' berhari-hari setelah kematian. Yang sebenarnya terjadi adalah kulit kehilangan kelembaban dan menyusut, sehingga menyebabkan rambut dan kuku tampak lebih panjang.
2. Aktivitas otak
Salah satu efek samping teknologi modern adalah mengaburkan waktu antara hidup dan mati. Otak dapat hampir sepenuhnya mati, namun jantung masih dapat terus memompa darah.
Jika jantung berhenti sejenak, tidak ada napas, dan orang tersebut sedang sekarat, kebanyakan dokter akan mengatakan bahwa orang tersebut mati. Tetapi, otak secara teknis masih hidup selama beberapa menit berikutnya.
Sel-sel otak menghabiskan menit-menit terakhirnya untuk berebut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan agar tetap hidup hingga pada akhirnya merusak diri sendiri sampai tidak dapat diperbaiki lagi bahkan ketika jantung dihidupkan lagi.
Beberapa menit sebelum kerusakan luas terjadi, otak dapat diselamatkan dengan obat dan pada situasi yang tepat.
3. Pertumbuhan sel kulit
Kehilangan sirkulasi darah di otak dapat membunuh dalam hitungan menit, namun sel-sel lainnya tidak membutuhkan perawatan terus menerus. Sel-sel kulit yang berada pada bagian terluar tubuh dapat mendapat semua yang diperlukan untuk bertahan hidup melalui osmosis dapat tetap hidup selama berhari-hari.
4. Kencing
Mekanisme yang mengatur kencing ini sama seperti yang terlibat dalam pengaturan pernapasan dan detak jantung. Salah satu alasan mengapa orang cenderung pipis tanpa disadari jika sedang mabuk adalah karena bagian otak yang mengatur otot katup kandung kemih terhambat.
Setelah kematian, otot-otot tersebut menjadi rileks dan menyebabkan orang buang air kecil.
5. Buang kotoran
Pada saat stres, tubuh membuang limbah. Pada mayat, pembuangan limbah dibantu oleh gas yang diproduksi di dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi beberapa jam setelah kematian.
Mengingat janin juga dapat buang kotoran di dalam rahim, maka buang kotoran mungkin adalah hal pertama dan terakhir yang dapat dilakukan dalam hidup.
6. Pencernaan
Manusia berbagi tubuhnya dengan beribu-ribu makhluk lain. Banyak di antaranya yang bermanfaat, contohnya bakteri di dalam usus yang tidak akan mati hanya karena tubuh mati. Banyak dari bakteri ini merupakan parasit yang sangat membantu dalam proses pencernaan.
Bakteri-bakteri ini tetap bekerja, bahkan ketika tubuh telah mati. Bakteri lainnya memakan lapisan usus dan menghasilkan gas yang berbau busuk.
7. Ereksi dan Ejakulasi
Ketika jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh, darah memenuhi bagian tubuh yang paling rendah. Terkadang orang mati berdiri dan terkadang meninggal tergeletak atau menghadap ke bawah.
Sementara itu, tidak semua otot mengalami relaksasi setelah kematian. Beberapa jenis sel-sel otot diaktifkan oleh ion kalsium. Setelah aktivasi, sel-sel mengeluarkan energi yang mengusir ion kalsium keluar dari sel.
Setelah kematian, membran sel menjadi lebih mudah ditembus kalsium dan sel-sel tidak mampu mengeluarkan banyak energi untuk mendorong ion kaslium keluar, sehingga otot akan menegang. Hal ini dapat menyebabkan ejakulasi.
8. Gerakan otot
Meskipun otak sudah mati, daerah lain dari sistem saraf mungkin masih aktif. Beberapa tenaga kesehatan tentu pernah melihat tindakan refleks yang melibatkan pengiriman sinyal saraf ke sumsum tulang belakang, bukan otak.
Sinyal saraf tersebut menyebabkan otot berkedut dan kejang setelah kematian. Beberapa orang bhahkan mengatakan telah melihat pergerakan dada yang halus setelah kematian.
9. Vokalisasi
Tubuh pada dasarnya merupakan kantung gas dan bahan-bahan pekat lain yang disangga oleh tulang. Pembusukan terjadi ketika bakteri dalam tubuh bekerja dan proporsi gas meningkat. Karena tubuh masih mengandung bakteri, gas menumpuk di dalam tubuh.
Salah satu cara pengeluaran gas adalah melalui saluran pernafasan. Semua otot menegang 3 - 12 jam setelah kematian, termasuk otot pita suara. Penegangan otot pita suara dikombinasikan pengeluaran gas tersebut menyebabkan mayat mengeluarkan suara yang menakutkan.
10. Melahirkan
Kembali pada masa-masa banyak wabah menyerang Eropa, beberapa orang perempuan meninggal saat hamil dan terkadang tidak sempat dimakamkan. Hal ini melahirkan sebuah istilah yang disebut 'kelahiran peti mati.'
Gas-gas yang menumpuk di dalam tubuh, dikombinasi dengan pelunakan daging, menyebabkan tubuh lebih mudah mengeluarkan janin. Untungnya, peristiwa ini jarang terjadi.
Sumber io9.com via detik
0 Komentar untuk "10 Proses Biologis yang Terjadi Setelah Kematian"
Note: Only a member of this blog may post a comment.