Samudra membuat lapisan air yang membentang 15.000 mil (24.000 kilometer) di seluruh planet pada kedalaman rata-rata lebih dari 2 mil (3.2 km) ini berarti sekitar 72 % bumi ini dipenuhi oleh air dan mungkin akan terus meluas seiring waktu yang berputar. Itulah hasil penelitian terbaru dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI).
Luasnya lautan yang ada di Bumi ini memang mampu di ukur dan dipetakan oleh teknologi manusia, sebut saja teknologi mampu membagi dan mengukur berbagai samudra yang ada di bumi dari mulai Antartika sampai Pasifik. Namun diibalik semua itu lautan menyimpan berbagai misteri yang tidak bisa di ukur oleh teknologi manusia, beberapa fenomena alam di lautan bebas sampai saat ini masih menjadi teka-teki yang belum mampu dipecahkan oleh manusia. Berikut ini adalah beberapa wilayah misteri lautan bebas tersebut:
Segitiga Bermuda
Meliputi wilayah yang luasnya jutaan kilometer persegi. Disebut segitiga karena lokasinya yang berada di antara tiga wilayah, Kepulauan Bermuda, Puerto Rico, dan Fort Lauderdale. Misteri Segitiga Bermuda dipicu peristiwa hilangnya skuadron yang terdiri atas lima pembom torpedo Angkatan Laut pada 5 Desember 1945. Jasad 14 kru Penerbangan 19 hingga saat ini tidak ditemukan. Setidaknya ada 50 kapal dan pesawat yang dilaporkan hilang di wilayah itu. Namun, Segitiga Bermuda kehilangan reputasi mistisnya, juga daya tariknya pertengahan tahun 1980-an. Sejumlah teori berusaha menjelaskan fenomena aneh di Segitiga Bermuda - dari pseudosains, paranormal, sampai UFO. Namun, yang paling meyakinkan dikemukakan oleh Joseph Monaghan dari Monash University. Pada 2003, ilmuwan tersebut menulis artikel dalam American Journal of Physics. Judulnya, 'Bisakah Gelembung Metana Menenggelamkan Kapal?'
Menurut Monaghan, gelembung besar bisa terbentuk dari deposit metana padat yang dikenal dengan gas hidrat. Untuk diketahui gas metan bisa memadat di bawag tekanan besar di dalam laut. Deposit metana yang mirip es bisa pecah, berubah gas, dan menciptakan gelembung di permukaan air. Konsentrasi gas yang lepas bisa menyebabkan kerusakan alat elektronik pada pesawat juga kapal. Tak hanya itu, kapal bisa tenggelam di lokasi tersebut karena pengurangan kepadatan (densitas) air secara mendadak.
Laut Sargasso
Banyak orang menyamakan Laut Sargasso dengan Segitiga Bermuda. Padahal perairan ini terdapat di tenggara Segitiga Bermuda di Samudera Atlantik. Ada beberapa keunikan di wilayah ini. Samudera bergerak searah jarum jam, tedapat banyak alga Sargassum di dalamnya. Laut ini memiliki pusaran raksasa yang memiliki aturannya sendiri. Temperatur di luar pusaran jauh lebih tinggi dari bagian luarnya. Sejumlah orang yang berlayar di sana mengaku melihat fatamorgana misalnya, Matahari terbit di Timur dan Barat dalam waktu bersamaan. Richard Sylvester dari University of Western Australia berpendapat, pusaran raksasa Sargasso bersifat sentrifugal yang lantas menciptakan pusaran kecil yang mencapai wilayah segitiga bermuda. Pusaran kecil ini menimbulkan siklon mini di udara cukup kuat untuk mencelakakan sebuah pesawat kecil.
Laut Setan (Devil's Sea)
Ini adalah wilayah di Pasifik, sekitar Pulau Miyake - 100 kilometer Selatan Tokyo. 'Saudara' Segitiga Bermuda ini tidak bisa ditemukan di peta manapun, namun para pelaut memilih untuk menghindarinya. Badai bisa muncul secara tiba-tiba dan menghilang sama mendadaknya. Paus, lumba-lumba, bahkan burung tak hidup di wilayah itu. Sembilan kapal menghilang dalam waktu lima tahun pada tahun 1950-an. Yang paling terkenal adalah menghilangnya Kaiyo Maru No.5, kapal riset Jepang. Laut Setan berada di kawasan seismik yang sangat aktif. Lantai laut bergerak konstan. Pulau vulkanik muncul dan menghilang secara reguler. Wilayah ini juga diketahui sangat aktif aktivitas siklonnya
Tanjung Harapan
Daerah ini juga dikenal sebagai Tanjung Badai. Kapal-kapal besar tenggelam dalam kurun waktu ratusan tahun. Sebagian besar kapal hancur karena cuaca buruk, khususnya ombak mematikan, atau 'cape roller'. Para ilmuwan menyebutnya gelombang soliter yang tingginya bisa mencapai 30 meter, sejatinya terdiri dari dua ombak yang bergabung menjadi satu. Gelombang raksasa itu menciptakan rongga besar, yang tingginya hanya sedikit lebih rendah dari gelombang itu. Meski fenomena ombak ini bisa terjadi di laut lainnya, namun area di Tanjung Harapan yang paling bahaya.
Bagian Timur Samudra Hindia dan Teluk Persia
Daerah ini dikenal fenomena yang sangat mengesankan dan misterius: lingkaran cahaya raksasa yang berputar-putar di permukaan air. Ahli kelautan Jerman, Kurt Kahle percaya, fenomena itu adalah akibat dari gempa bawah laut, yang menimbulkan pendaran plankton. Lalu timbul gerakan seperti putaran roda. Namun, hipotesis ini menuai kritik akhir-akhir ini karena belum mampu menjelaskan transformasi lingkaran cahaya secaralogis. Sains modern juga belum mampu menjelaskan bentuk lingkaran sempurna obyek tersebut. Karenanya, muncul teori baru yang sebenarnya lebih tak masuk akal: UFO.
Pusaran air (maelstrom)
Meski tak terlalu mengesankan seperti pusaran air di Laut Sargasso. Namun para pelaut tahu fenomena menakjubkan tentang pusaran jenis ini. Pusaran air ini terjadi dua kali sehari, di bagian barat laut Laut Norwegia Kata 'maelstrom' dipopulerkan oleh Edgar Alan Poe. Maelstrom adalah air yang berputar kuat dan besar. Permukaan air dari pusaran lebihrendah puluhan meter dari permukaan air laut. Kekuatannya puluhan kali lipat dari arus biasa. Yang aneh, pusaran berubah arah berlawanan setiap tiga sampai empat bulan. Bisa terjadi di manapun, termasuk Segitiga Bermuda. Diyakini, pusaran berputar berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di bagian bumi selatan.
Luasnya lautan yang ada di Bumi ini memang mampu di ukur dan dipetakan oleh teknologi manusia, sebut saja teknologi mampu membagi dan mengukur berbagai samudra yang ada di bumi dari mulai Antartika sampai Pasifik. Namun diibalik semua itu lautan menyimpan berbagai misteri yang tidak bisa di ukur oleh teknologi manusia, beberapa fenomena alam di lautan bebas sampai saat ini masih menjadi teka-teki yang belum mampu dipecahkan oleh manusia. Berikut ini adalah beberapa wilayah misteri lautan bebas tersebut:
Segitiga Bermuda
Meliputi wilayah yang luasnya jutaan kilometer persegi. Disebut segitiga karena lokasinya yang berada di antara tiga wilayah, Kepulauan Bermuda, Puerto Rico, dan Fort Lauderdale. Misteri Segitiga Bermuda dipicu peristiwa hilangnya skuadron yang terdiri atas lima pembom torpedo Angkatan Laut pada 5 Desember 1945. Jasad 14 kru Penerbangan 19 hingga saat ini tidak ditemukan. Setidaknya ada 50 kapal dan pesawat yang dilaporkan hilang di wilayah itu. Namun, Segitiga Bermuda kehilangan reputasi mistisnya, juga daya tariknya pertengahan tahun 1980-an. Sejumlah teori berusaha menjelaskan fenomena aneh di Segitiga Bermuda - dari pseudosains, paranormal, sampai UFO. Namun, yang paling meyakinkan dikemukakan oleh Joseph Monaghan dari Monash University. Pada 2003, ilmuwan tersebut menulis artikel dalam American Journal of Physics. Judulnya, 'Bisakah Gelembung Metana Menenggelamkan Kapal?'
Menurut Monaghan, gelembung besar bisa terbentuk dari deposit metana padat yang dikenal dengan gas hidrat. Untuk diketahui gas metan bisa memadat di bawag tekanan besar di dalam laut. Deposit metana yang mirip es bisa pecah, berubah gas, dan menciptakan gelembung di permukaan air. Konsentrasi gas yang lepas bisa menyebabkan kerusakan alat elektronik pada pesawat juga kapal. Tak hanya itu, kapal bisa tenggelam di lokasi tersebut karena pengurangan kepadatan (densitas) air secara mendadak.
Laut Sargasso
Banyak orang menyamakan Laut Sargasso dengan Segitiga Bermuda. Padahal perairan ini terdapat di tenggara Segitiga Bermuda di Samudera Atlantik. Ada beberapa keunikan di wilayah ini. Samudera bergerak searah jarum jam, tedapat banyak alga Sargassum di dalamnya. Laut ini memiliki pusaran raksasa yang memiliki aturannya sendiri. Temperatur di luar pusaran jauh lebih tinggi dari bagian luarnya. Sejumlah orang yang berlayar di sana mengaku melihat fatamorgana misalnya, Matahari terbit di Timur dan Barat dalam waktu bersamaan. Richard Sylvester dari University of Western Australia berpendapat, pusaran raksasa Sargasso bersifat sentrifugal yang lantas menciptakan pusaran kecil yang mencapai wilayah segitiga bermuda. Pusaran kecil ini menimbulkan siklon mini di udara cukup kuat untuk mencelakakan sebuah pesawat kecil.
Laut Setan (Devil's Sea)
Ini adalah wilayah di Pasifik, sekitar Pulau Miyake - 100 kilometer Selatan Tokyo. 'Saudara' Segitiga Bermuda ini tidak bisa ditemukan di peta manapun, namun para pelaut memilih untuk menghindarinya. Badai bisa muncul secara tiba-tiba dan menghilang sama mendadaknya. Paus, lumba-lumba, bahkan burung tak hidup di wilayah itu. Sembilan kapal menghilang dalam waktu lima tahun pada tahun 1950-an. Yang paling terkenal adalah menghilangnya Kaiyo Maru No.5, kapal riset Jepang. Laut Setan berada di kawasan seismik yang sangat aktif. Lantai laut bergerak konstan. Pulau vulkanik muncul dan menghilang secara reguler. Wilayah ini juga diketahui sangat aktif aktivitas siklonnya
Tanjung Harapan
Daerah ini juga dikenal sebagai Tanjung Badai. Kapal-kapal besar tenggelam dalam kurun waktu ratusan tahun. Sebagian besar kapal hancur karena cuaca buruk, khususnya ombak mematikan, atau 'cape roller'. Para ilmuwan menyebutnya gelombang soliter yang tingginya bisa mencapai 30 meter, sejatinya terdiri dari dua ombak yang bergabung menjadi satu. Gelombang raksasa itu menciptakan rongga besar, yang tingginya hanya sedikit lebih rendah dari gelombang itu. Meski fenomena ombak ini bisa terjadi di laut lainnya, namun area di Tanjung Harapan yang paling bahaya.
Bagian Timur Samudra Hindia dan Teluk Persia
Daerah ini dikenal fenomena yang sangat mengesankan dan misterius: lingkaran cahaya raksasa yang berputar-putar di permukaan air. Ahli kelautan Jerman, Kurt Kahle percaya, fenomena itu adalah akibat dari gempa bawah laut, yang menimbulkan pendaran plankton. Lalu timbul gerakan seperti putaran roda. Namun, hipotesis ini menuai kritik akhir-akhir ini karena belum mampu menjelaskan transformasi lingkaran cahaya secaralogis. Sains modern juga belum mampu menjelaskan bentuk lingkaran sempurna obyek tersebut. Karenanya, muncul teori baru yang sebenarnya lebih tak masuk akal: UFO.
Pusaran air (maelstrom)
Meski tak terlalu mengesankan seperti pusaran air di Laut Sargasso. Namun para pelaut tahu fenomena menakjubkan tentang pusaran jenis ini. Pusaran air ini terjadi dua kali sehari, di bagian barat laut Laut Norwegia Kata 'maelstrom' dipopulerkan oleh Edgar Alan Poe. Maelstrom adalah air yang berputar kuat dan besar. Permukaan air dari pusaran lebihrendah puluhan meter dari permukaan air laut. Kekuatannya puluhan kali lipat dari arus biasa. Yang aneh, pusaran berubah arah berlawanan setiap tiga sampai empat bulan. Bisa terjadi di manapun, termasuk Segitiga Bermuda. Diyakini, pusaran berputar berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di bagian bumi selatan.
0 Komentar untuk "Beberapa Tempat Misterius di Lautan"
Note: Only a member of this blog may post a comment.