Perbedaan 1 Syawal (Idul Fitri) Merusak Semangat Lebaran

In the name of Allah, Most Beneficent, Most Merciful

Sebelum mengulas masalah perbedaan 1 Syawal ini, saya selaku administrator blog mengucapkan:

"Selamat Idul Fitri, Semoga amal ibadah kita semua di terima oleh Allah SWT".


Perbedaan perayaan Idul Fitri 1342 Hijriyah yang terjadi di Indonesia kali ini banyak menuai tanggapan dari berbagai kalangan, tidak terkecuali bagi saya selaku orang awam. Rasanya tidak enak dilihat dimana semangat kebersamaan dan ukhuwah yang menjadi ciri dari Idul Fitri sebagai bentuk Ibadah kepada Allah SWT, harus sedikit menurun dikarenakan perbedaan penetapan 1 Syawal.

Bagi anda yang sudah tau, mengerti dan faham tentang perbedaan ini mungkin bukan masalah, karena dalam Islam perbedaan itu memang ada karena banyak hal, tapi bagaimana terhadap mereka yang awam, terhadap anak-anak, terhadap mu'alaf yang baru belajar Islam???
Mungkin seperti inilah inti dari pertanyaan sederhana mengenai perbedaan lebaran :
  • Kenapa harus berbeda bukankah kiblatnya sama ke Mekkah??
  • Kenapa harus ada beberapa pihak yang tidak mau mengalah sedangkan ada ayat yang menyuruh menaati ulil amri (pemimpin)??
  • Kenapa harus diributkan jika memang ada perkataan Rasulullah tentang anjuran berlebaran jika melihat hilal (bulan) ??
Akan mudah dimengerti, difahami dan dicerna masyarakat saran, nasihat dan penjelasan mengenai hal ini, jika semua menerima dengan besar hati, tanpa harus memperlihatkan egonya masing-masing, tanpa harus mengklaim bahwa ormasnya lah yang paling benar, dan tanpa harus saling melempar opini berbau politik yang pada ujung-ujungnya adalah melahirkan bahan untuk saling hujat satu sama lain.
“Saya perintahkan kepada kalian dengan lima hal yang Allah memerintahkanku dengannya, yaitu untuk mendengar, taat, jihad, hijrah, dan berjama’ah. Karena orang yang menyelisihi jama’ah sejengkal saja, maka dia telah melepas tali Islam dari punggungnya, kecuali bila ia kembai.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).
Perbedaan 1 Syawal (Idul Fitri) ini bukan hanya membingungkan masyarakat, tapi juga merusak semangat berlebaran di tengah masyarakat muslim yang hendak merayakannya. Memberi untaian kata perbedaan itu hikmah, perbedaan itu indah, perbedaan itu bukti kasih sayang, perbedaan jangan merusak persatuan, perbedaan itu mendewasakan umat dan sebagainya itu baik, tetapi alangkah lebih baik lagi jika menyamakan pendapat, menyamakan faham, menyatukan pemikiran ilmu demi persatuan dan kemaslahatan umat Islam di Negeri ini.
0 Komentar untuk "Perbedaan 1 Syawal (Idul Fitri) Merusak Semangat Lebaran"

Note: Only a member of this blog may post a comment.